Sejarah Berdirinya Kesultanan Yogyakarta

Sejarah Berdirinya Kesultanan Yogyakarta - Kesultanan Yogyakarta atau Kerajaan Yogyakarta, adalah kerajaan di tanah jawa yang masih bertahan sampai saat ini. Kesultanan Yogyakarta termasuk salah satu kerajaan Islam di Jawa. Pada dasarnya, Kesultanan Yogyakarta termasuk atau bagian dari Kerajaan Mataram Islam yang terpecah menjadi dua yaitu Kasunanan Surakarta dan Kesultanan Yogakarta. Pada masa kejayaan Mataram Islam, Kerajaan ini sangat besar dan memiliki kekuasaan wilayah sangat luas. Kehidupan ekonomi dan politik pun juga cukup maju, namun kemudian mengalami kemunduran dan bahkan mengalami perpecahan akibat perebutan kekuasaan sehingga terpecahlah menjadi dua kerajaan, yaitu Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat dan Kasunanan Surakarta.

Berdirinya Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat

         Kerajaan atau Kasultanan Yogyakarta adalah sebuah kerajaan yang didirikan atas dasar perjanjian Giyanti yang pada waktu itu ditandatangani oleh Sunan Pakubuwono III dan Pangeran Mangkubumi dipihak lain serta Nicolas Harting pada tangga l 29 Rabiulakhir 1680 Jawa 13 Februari 1755. Perjanjian Giyanti inilah yang kemudian mengakhiri perang saudara antara Pangeran Mangkubumi dengan Sunan Pakubuwono ke III. Menurut kesepakatan pada perjanjian Giyanti, wilayah Kerajaan Mataram Islam dibagi menjadi dua wilayah yaitu yang pertama Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat yang dirajai oleh Pangeran Mangkubumi dengan gelar Sultan Hamengkubuwono I Senopati Ing Alaga Ngabdurahman Sayidin Panatagama Khalifatullah Ing Ngayogyakarta. Sedangkan yang ke dua adalah tetap dikuasai oleh Sri Susuhunan Pakubuwono III dengan Ibukota Kerajaan Surakarta.

           Nah, dari sinilah kemudian mulai muncul Kesultanan Ngayogyokarto Hadiningrat. Masa berdirinya kesultanan Ngayogyakarto dimulai dari sini dan terus berkembang sampai sekarang. Wilayah keraton Yogyakarta sendiri mempunyai luas mencapai 87.050 km2 dengan memiliki kekuasaan wilayah Mataram asli seperti daerah Kedu, Bagelan, Banjarnegara, sebagian Pajang, Pacitan, Madiun, Grobogan, dan Mojokerto. Pada awalnya, tempat yang dipilih untuk mendirikan keraton Yogyakarta adalah daerah desa Telogo yang di daerah tersebut baginda pernah mendirikan sebuah pesanggrahan yang diberi nama Ngambar Ketawang. Namun pada akhirnya baginda lebih memilih tempat untuk mendirikan Keraton di Hutan Garjitawati yang dekat dengan Desa Beringin dan Desa Pacetokan.

           Kemudian untuk memperkuat Keraton dan bentengnya, maka ada sedikit modifikasi pada aliran sungai. Aliran sungai Code sedikit dibelokkan ke timur dan aliran sungai Winanga sedikit dialirkan ke arah barat. Menurut cerita sejarah berdirinya Kerajaan Yogyakarta, hutan Beringin tersebut dijaga oleh dua ular yang bernama Kiai Jaga dan Kiai Jegot. Dan, setelah keraton Yogyakarta berdiri, ular Kiai Jaga bersemayam di bangunan tugu sedangkan ular Kiai Jegot berada di bangsal Proboyekso Keraton Yogyakarta.

Sejarah Kesultanan Ngayogyakarta Masa Raja Pertama

               Raja pertama Kesultanan Yogyakarta adalah Sultan Hamengkubuwono I, beliau memerintah Kesultanan Yogyakarta cukup lama yaitu 6 Agustus 1717 – 24 Maret 1792. Sultan Hamengku Buwono I terlahir dengan nama Raden Mas Sujana yang juga merupakan adik dari Susuhunan Mataram II Surakarta. Sultan Hamengku Buwana ke I sebellum naik tahta juga terkenal sebagai Pangeran Mangkubumi. Beliau adalah putra dari Sunan Prabu dan sekaligus saudara muda Susuhunan Pakubuwana II. Karena berselisih dengan Pakubuwana II, masalah suksesi kemudian ia mulai menentang Pakubuwana II yang mendapat dukungan dari Kompeni Belanda.

          Teman-teman, itulah sedikit informasi mengenai sejarah Kesultanan Yogyakarta dan masa berdirinya Kerajaan Yogyakarta yang bisa kami sampaikan untuk Anda semua. Semoga saja sedikit informasi terkait berdirinya Kerajaan Yogyakarta di atas bisa menambah pengertian dan wawasan kita tentang sejarah Kesultanan Ngayogyakarta.