Sejarah Kerajaan Singasari : Raja-raja Yang Pernah Memerintah Kerajaan Singasari
Sejarah Kerajaan Singasari : Raja-raja Yang Pernah Memerintah Kerajaan Singasari
Seperti kita ketahui bersama bahwa Kerajaan Singasari adalah kerajaan besar dengan memiliki sejarah panjang. Kerajaan besar seperti Singasari ini tentu tidak dibangun atau didirikan dalam waktu singkat. Namun tentunya memerlukan waktu yang panjang sampai bisa mencapai masa kejayaan Kerajaan Singasari. Dan, dalam menjalankan kekuasaan Kerajaan Singasari, pasti raja yang memerintah silih berganti.
Seperti kita ketahui bersama bahwa Kerajaan Singasari adalah kerajaan besar dengan memiliki sejarah panjang. Kerajaan besar seperti Singasari ini tentu tidak dibangun atau didirikan dalam waktu singkat. Namun tentunya memerlukan waktu yang panjang sampai bisa mencapai masa kejayaan Kerajaan Singasari. Dan, dalam menjalankan kekuasaan Kerajaan Singasari, pasti raja yang memerintah silih berganti.
Setidaknya ada 5 raja yang pernah memerintah Kerajaan Singasari dari masa berdirinya Kerajaan Singasari. Yang pertama tentu saja adalah Ken Arok yang merupakan pendiri dari Kerajaan Singasari. Kemudian disusul oleh Anusopati, Tohjoyo, Wisnuwardana dan terakhir adalah Kertanegara. Nah, masing-masing raja Singasari ini tentu memiliki cara dan tabiat sendiri dalam mengatur Kerajaan Singasari. Maka dari itu, untuk lebih jelasnya bagaimana masing-masing Raja Singasari ini memimpin kerajaan Singasari, simak penjelasan di bawah ini.
1. Raja Singasari Ken Arok (1222-1227)
Ken Arok adalah raja Singasari pertama kali sekaligus sebagai pendiri kerajaan Singasari. Gelar Ken Arok adalah Sri Ranggah Rajasa Amurwabumi, sekaligus menandai munculnya dinasti baru yakni dinasti Rajasa atau Rajawangsa atau Girindra atau Girindrawangsa. Namun, sebagai raja pertama Singasari, Ken Arok memerintah tidak terlalu lama. Ia hanya bertahan selama lima tahun dalam memerintah kerajaan Singasari yaitu mulai pada tahun 1222 sampai pada tahun 1227. Ia dibunuh oleh anak tirinya yang bernama Anusopati melalui utusannya. Kemudian jenazah Ken Arok dimakamkan di Kegenengan dalam bangunan Siwa– Buddha.
2. Raja Singasari Anusopati (1227-1248)
Sepeninggal Ken Arok yang dibunuh oleh utusan Anusopati, maka kekuasaan sepenuhnya berada pada Anusopati anak tiri Ken Arok. Anusopati memrintah Kerajaan Singasari termasuk lama, sekitar 20an tahun. Namun, pada masa pemerintahan Anusopati ini rakyat kerajaan Aingasari tidak diperhatikan sama sekali. Anusopati lebih suka menuruti hobinya menyabung ayam dari pada memikirkan bagaimana caranya untuk memajukan kerajaannya. Keadaan rakyat semakin sengsara, tidak stabil.
Dan pada akhirnya, Anusopati menemui ajalnya ketika ia dibunuh langsung oleh Tohjoyo yang merupakan anak kandung Ken Arok dengan Ken Umang. Pada awalnya Tohjoyo tidak mengerti siapa yang membunuh auahnya, namun lama kelamaan rahasia Anusopati terbongkar dan Tohjoyo pun menuntut balas dengan membunuh Anusopati.
3. Raja Singasari Tohjoyo (1248-1268)
Kematian Anusopati kemudian menjadikan Tohjoyo menjadi raja Singasari selanjutnya. Tohjoyo juga termasuk tidak lama dalam memerintah Kerajaan Singasari. Tohjoyo dibunuh oleh anak Anusopati yang bernama Ranggawuni. Bahkan Tohjoyo ini diperkirakan tidak genap setahun dalam memimpin Kerajaan Singasari. Ranggawuni berhasil menggulingkan Tohjoyo dengan bantuan Mahesa Cempaka.
4. Raja Singasari Ranggawuni (1248-1268)
Setelah Tojoyo mati, maka kemudian tahta kerajaan Singasari diambil alih oleh anak Anusopati yang bernama Ranggawuni. Ranggawuni memerintah mulai dari tahun 1248 sampai tahun 1268 dengan gelar Sri Jaya Wisnuwardana. Pada masa kepemerintahan Wisnuwardana ini kerajaan Singasari mulai menemukan kestabilan dan mulai menata diri untuk semakin maju. Mulai ada perbaikan di segala bidang, baik ekonomi, sosial, budaya dan politik. Rakyat semakin sejahtera dan keamanan terjamin sehingga rasa tentram didapatkan.
Ranggawuni atau Wisnuwardana kemudian mempersiapkan putranya yang bernama Kertanegara untuk dijadikan penerusnya. Wisnuwardana juga mempersiapkan Kertanegara untuk menjadi raja besar dan bisa membawa masa kejayaan Kerajaan Singasari.
5. Raja Singasari Raja Kertanegara (1268-1292)
Raja terakhir Singasari adalah Kertanegara dan merupakan raja yang berhasil membawa Singasari pada masa kejayaannya. Raja Kertanegara memiliki gelar Sri Maharajadiraja Sri Kertanegara. Kertanegara memiliki niat untuk menguasai Nusantara dan bahkan sampai ke mancanegara. Dalam menjalankan pemerintahan Kerajaan, Kertanegara dibantu oleh tiga maha menteri yaitu i hino, mahamentri i halu, dan mahamenteri i sirikan. Dalam menjalankan kebijakannya, Raja Kertanegara termasuk raja yang cerdas dan tegas. Jika menurutnya ada pembesar kerajaan yang tidak memiliki kapasitas dalam pekerjaan dan tugasnya, maka ia tak segan untuk memcatnya dan mengganti pejabat yang baru. Seperti yang terjadi pada Patih Raganata yang digantikan oleh Patih Aragani. Banyak Wide dijadikan Bupati di Sumenep (Madura) dengan gelar Aria Wiraraja.
Comments
Post a Comment