10 Candi Peninggalan Kerajaan Majapahit Beserta Gambar dan Isinya (II)
10 Candi Peninggalan Kerajaan Majapahit Beserta Gambar dan Isinya
Artikel kali masih tetap membahas mengenai candi peninggalan kerajaan Majapahit, lebih tepatnya adalah lanjutan artikel sebelumnya yaitu 10 Candi Peninggalan Kerajaan Majapahit Beserta Gambar dan Isinya. Jadi jika Anda belum membaca artikel sebelumnya, sebaiknya Anda baca dulu sekarang agar bisa nyambung belajarnya. Baik, saya anggap Anda sudah membaca artikel pada bagian pertama, maka akan kita lanjutkan membahas sejarah Kerajaan Majapahit pada bagian candi peninggalan kerajaan Majapahit, silahkan langsung disimak di bawah ini.
Artikel kali masih tetap membahas mengenai candi peninggalan kerajaan Majapahit, lebih tepatnya adalah lanjutan artikel sebelumnya yaitu 10 Candi Peninggalan Kerajaan Majapahit Beserta Gambar dan Isinya. Jadi jika Anda belum membaca artikel sebelumnya, sebaiknya Anda baca dulu sekarang agar bisa nyambung belajarnya. Baik, saya anggap Anda sudah membaca artikel pada bagian pertama, maka akan kita lanjutkan membahas sejarah Kerajaan Majapahit pada bagian candi peninggalan kerajaan Majapahit, silahkan langsung disimak di bawah ini.
Candi Peninggalan Kerajaan Majapahit Candi Cetho
Candi Cetho |
Candi Cetho merupakan salah satu candi peninggalan kerajaan Majapahit yang memiliki corak candi Hindu. Candi Cetho ini diperkirakan didirikan pada akhir masa pemerintahan Kerajaan Majaphit sekitar pada abad ke 15 Masehi. Candi Cetho ini letaknya di dusun Ceto, desa Gumeng, kecamatan Jenawi, kabupaten Karanganyar. Selain sebagai zitus sejarah, di komplek Candi Cetho ini sampai saat ini masih banyak peziarah terutama warga Hindu untuk pemujaan. Ada juga yang menggunakan tempat Candi Cetho ini sebagai tempat pertapaan, terutama bagi kalangan penganut kepercayaan asli Jawa atau Kejawen.
Penggalian Candi Cetho ini pertama kali dilakukan pada tahun 1928 oleh dinas purbakala Hindia Belanda dengan tujuan untuk merekontruksi. Berdasar penelitian, usia Candi Cetho ini tak beda jauh dengan Candi Sukuh yang letaknya memang tidak terlalu jauh dari Candi Cetho. Ada sedikit perbedaan pada Candi Cetho dengan Candi Peninggalan Majapahit yang lain, karena Candi Cetho ini dibangung pada kompleks yang berundak.
Candi Peninggalan Kerajaan Majapahit Candi Wringin Branjang
Candi Wringin Branjang |
Candi Wringin Branjang termasuk Candi peninggalan Kerajaan Majapahit yang tidak terletak di kompleks Trowulan. Candi Wringin Branjang berada di desa Gadungan, kecamatan Gandusari, kabupaten Blitar, Jawa Timur. Bentuk dari Candi Wringin Branjang ini sangat sederhana, Candi ini tidak memiliki kaki candi, hanya memiliki badan dan atap candi saja. Ukuran Candi Wringin Branjang pun juga tidak terlalu besar, ukurannya adalah panjang 400 cm, lebar 300 cm, dan tinggi 500 cm, dengan lebar pintu masuk 100 cm dan tinggi 200 cm. Pada dindingnya juga tidak ditemukan relief yang umumnya ada pada sebuah candi, namun ada ventilasi pada candi ini.
Jika melihat bentuknya yang sangat sederhana seperti itu, maka banyak para ahli yang menyebut bahwa Candi Wringin Branjang ini merupakan candi peninggalan kerajaan Majapahit yang dipergunakan untuk menyimpan alat-alat upacara dan sejenisnya.
Candi Peninggalan Kerajaan Majapahit Candi Pari
Candi Pari |
Candi Pari adalah salah satu candi peninggalan kerajaan Majapahit yang berhasil ditemukan di daerah Sidoarjo. Tepatnya berada di desa Pari, Kecamatan Porong Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur. Atau dari semburan sumur lumpur Lapindo kurang lebih 2 km ke arah barat laut. Candi Pari memiliki bentuk yang mirip dengan pura-pura yang ada di bali dengn struktur persegi empat dan dibangun menggunakan batu bata merah. Candi Pari didirikan pada tahun 1371 masehi. Berdasarkan laporan dari J. Knebel, Candi Pari dan Candi Sumur ini dibangun dengan tujuan untuk mengenang tempat hilangnya adik angkat dan sahabat dari salah satu putra Prabu Bhrawijaya yang saat itu menolak tinggal di Keraton Kerajaan Majapahit.
Candi Peninggalan Kerajaan Majapahit Candi Surawana
Candi Surawana |
Candi Surawana atau juga bisa dilafalkan Candi Surowono merupakan candi peninggalan kerajaan Majapahit yang terletak di desa Canggu, Kecamatan Pare Kabupten Kadiri. Candi Surawana ini memiliki ciri-ciri Candi Hindu pada umumnya. Candi Surawana sendiri sebenarnya nama aslinya adalah Wishnubhawanapura yang diperkirakan dibangun pada abad ke 14 Masehi. Candi ini dibangun dengan tujuan memberikan penghormatan kepada raja dari kerajaan Wengker yaitu Bhre Wengker yang merupakan kerajaan di bawah kekuasaan Majapahit. Keadaan fisik Candi Surawana sendiri saat ini sudah tidak utuh seratus persen lagi. Pada bagian bawah atau dasar, sudah direnovasi dan di rekontruksi. Sedangkan pada bagian atap candi, sudah hancur tidak bersisa lagi. Yang tersisa dari candi Surawana ini adalah bagian kaki candi yang bertinggi tiga meter masih tegak berdiri.
Comments
Post a Comment